Friend List

Indah Pada Waktunya

Indah Pada Waktunya … adalah sebaris kalimat yang dipercaya dapat “membangkitkan” semangat untuk hidup seseorang. Kalimat tersebut seolah-olah mudah diucapkan untuk menutupi kelemahan. Berdasarkan fakta, kalimat ini merupakan semboyan bagi hewan kupu-kupu. Mengapa?Karena makhluk hidup tersebut ”ditakdirkan” Sang Pencipta untuk hidup dengan bentuk yang tak disukai manusia di awal kehidupannya karena kekurangan / kelemahan. Akan tetapi berkat ”kesabaran”, mahkluk ini berubah bentuk menjadi lebih indah dan disukai manusia. Dan metamorfosa tersebut berlaku terus menerus bagi generasi berikutnya. Dari contoh tersebut, sebenarnya Sang Pencipta telah ”menggariskan” kedua makhluk tersebut dari tidak disukai menjadi disukai. Dan secara logika, Mengapa ulat yang akan menjadi kupu-kupu melakukan metamorfosa? Karena dia ingin menuju kesempurnaan dengan ”rutinitas” seperti harus menjadi ulat dahulu, kepompong, dan berubahlah menjadi kupu-kupu. Sebagai orang yang berpikiran luas apakah semboyan ”anda” mau disamakan dengan semboyan ”hewan”?
Kita diciptakan Sang Pencipta sebagai manusia dengan bentuk sebaik-baiknya disertai akal dan fikiran sedangkan hewan diciptakan hanya disertai akal tanpa fikiran. Sebenarnya perbedaan apa antara akal dan fikiran? Secara kasat mata, antara akal dan fikiran tak terdapat perbedaan. Namun dari berdasarkan berbagai sumber, akal adalah ide yang digunakan hanya untuk kelangsungan hidup seperti makan, minum, dan berkembang biak. Sedangkan fikiran adalah ide yang digunakan untuk mendapatkan ”variasi” hidup seperti bekerja keras, bertukar ilmu, dan berpengetahuan.
Manusia diciptakan tidak hanya untuk mencari ”keindahan” seperti kupu-kupu, manusia memiliki akal dan fikiran yang apabila digunakan keduanya manfaatnya akan jauh beribu-ribu kali lipat dibandingkn ”keindahan” kupu-kupu. Apakah ”anda” mau menunggu hingga datangnya keindahan dan selalu berprinsip bahwa Sang Pencipta selalu memberikan keindahan pada waktunya?Itu merupakan hak Sang Pencipta untuk memberikan keindahan pada waktunya. Namun apabila keindahan itu tak kunjung-kunjung datang, Apakah ”anda” menyalahkan Sang Pencipta?Itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan.
Oleh karena itu, janganlah anda melakukan ”rutinitas” yang telah digariskan seperti takdir kupu-kupu yang selalu indah di akhir hidupnya. Lakukan lebih dari ”rutinitas” yang telah digariskan Sang Pencipta kepada kita, manusia karena akal dan fikiran ”hanya” diberikan spesial buat manusia dan tetaplah menuju kesempurnaan hidup dengan akal, fikiran, usaha, dan doa. Dan yang terakhir ”apakah anda tetap berprinsip menanti keindahan pada waktunya” itu adalah hak anda, disini saya hanya menyarankan bahwa lebih baik anda menggunakan waktu untuk bekerja daripada ”memelototi” komputer / laptop hanya karena membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More